Vaginitis
Vaginitis
- No. ICPC II : X84 Vaginitis
- No. ICD X : N76.0 Acute Vaginitis
- Tingkat Kemampuan: 4A
Masalah Kesehatan
Vaginitis adalah peradangan pada vagina yang ditandai dengan adanya pruritus, keputihan, dispareunia, dan disuria.
Penyebab
- Vaginosis bakterialis (bakteri Gardnerella Vaginalis adalah bakteri anaerob yang bertanggungjawab atas terjadinya infeksi vagina yang nonspesifik, insidennya terjadi sekitar 23,6%).
- Trikomonas (kasusnya berkisar antara 5,1-20%).
- Kandida (vaginal kandidiasis, merupakan penyebab tersering peradangan pada vagina
Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Bau adalah keluhan yang paling sering dijumpai.
Gejala klinis:
- Bau
- Gatal (pruritus)
- Keputihan
- Dispareunia
- Disuria
Faktor Risiko
- Pemakai AKDR
- Penggunaan handuk bersamaan
- Imunosupresi
- Diabetes melitus
- Perubahan hormonal (misal : kehamilan)
- Penggunaan terapi antibiotik spektrum luas
- Obesitas.
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan adanya iritasi, eritema atau edema pada vulva dan vagina. Mungkin serviks juga dapat tampak eritematous.
Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan mikroskopik cairan atau sekret vagina.
- Pemeriksaan pH cairan vagina.
- Pemeriksaan uji whiff: jika positif berarti mengeluarkan mengeluarkan bau seperti anyir (amis), pada waktu ditambahkan larutan KOH.
Penegakan Diagnosis (Assessment)
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan penunjang. Vaginitis harus dicari penyebabnya, dengan menilai perbedaan tanda dan gejala dari masing-masing penyebab, dapat pula dengan menilai secara mikroskopik cairan vagina.
Diagnosis Banding
- Vaginosis Bakterialis
- Vaginosis Trikomonas
- Vulvovaginitis Kandida
Komplikasi: -
Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
- Menjaga kebersihan diri terutama daerah vagina
- Hindari pemakaian handuk secara bersamaan
- Hindari pemakaian sabun untuk membersihkan daerah vagina yang dapat menggeser jumlah flora normal dan dapat merubah kondisi pH daerah kewanitaan tersebut.
- Jaga berat badan ideal
- Farmakologis:
- Tatalaksana Vaginosis Bakterialis
• Metronidazol 500 mg peroral 2 x sehari selama 7 hari
• Metronidazol pervagina 2 x sehari selama 5 hari
• Krim Klindamisin 2% pervagina 1 x sehari selama 7 hari - Tatalaksana Vaginosis trikomonas
• Metronidazol 2 g peroral (dosis tunggal)
• Pasangan seks pasien sebaiknya juga diobati - Tatalaksana vulvovaginitis kandida
Flukonazol 150 mg peroral (dosis tunggal)
Konseling dan Edukasi
Memberikan informasi kepada pasien, dan (pasangan seks) suami, mengenai faktor risiko dan penyebab dari penyakit vaginitis ini sehingga pasien dan suami dapat menghindari faktor risikonya. Dan jika seorang wanita terkena penyakit ini maka diinformasikan pula pentingnya pasangan seks (suami) untuk dilakukan juga pemeriksaan dan terapi guna pengobatan secara keseluruhan antara suami-istri dan mencegah terjadinya kondisi yang berulang.
Kriteria Rujukan: -
Sarana Prasarana
- Mikroskop
- Kaca
- Kassa swap
- Larutan KOH
- Kertas lakmus
Prognosis
Prognosis pada umumnya bonam
Sumber :
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER